Rabu, 07 November 2012

CPU (ALU & CU)




1.1              Skema Dasar Sistem Komputer
Pada abstraksi tingkat atas, sistem komputer terdiri dari empat komponen. Keempat komponen bekerja sama dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan komputer yaitu komputasi. Keempat komponen tersebut yaitu :
a.       Pemroses/ processor (CPU)
b.      Memori utama (Main Memory)
c.       Perangkat masukan dan keluaran (I/O)
d.      Interkoneksi antar komponen (System Interconnection)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 Skema dasar sistem komputer

1.1.1    CPU (Central Processing Unit)
CPU atau Pemroses berfungsi mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi pemrosesan data. Pemroses terdiri dari :
1.      Bagian ALU (Aritmatic Logic Unit) untuk komputasi
2.      Bagian CU (Control Unit) untuk pengendalian
3.      Register-register

1.1.2    Memori Utama
Memori berfungsi menyimpan data dan program. Memori utama biasanya volatile, tidak dapat mempertahankan data dan program yang disimpan bila sumber daya energi (listrik) dihentikan.
            Saat ini komputer mengikuit konsep program tesimpan (stored program concept) Von Neuman, yaitu program (kumpulan instruksi) disimpan di suatu tempat (memory) kemudian instruksi-instruksi tersebut dieksekusi. Sasaran yang akan dicapai komputer sesuai atau bergantung program yang disimpan untuk dieksekusi. Penggunaan komputer dapat disesuaikan hanya dengan mengganti program yang disimpan di memori untuk dieksekusi. Konsep ini menghasilkan keluesan (fleksibilitas) yang luar biasa.

1.1.3    Perangkat Masukan dan Keluaran
Perangkat masukan dan keluaran berfungsi untuk memindahkan data antara komputer dan lingkunagan eksternal.
Lingkungan eksternal dapat diantarmuka (interface) beragam perangkat diantaranya :
  1. Perangkat penyimpan sekunder
  2. Perangkat komunikasi terminal, dan sebagainya.
Perangkat-perangkat ini berfungsi menghubungkan komputer dengan dunia luar sehingga komputer bermanfaat bagi lingkungannya.

1.1.4    Interkoneksi Antar Komponen
Interkoneksi antar komponen adalah struktur dan mekanisme untuk menghubungakan ketiga komponen (pemroses, memori utama, perangkat input dan output).
Secara fisik interkoneksi antar komponen berupa perkawatan, interkoneksi tidak hanya perkawatan tetapi juga memerlukan tata cara atau aturan kumunikasi agar tidak kacau (chaos) sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Terdapat banyak sistem interkoneksi, ISA,VESA dan PCI adalah yang paling popular. Skema dasar sistem interkoneksi komputer dapat dilihat seperti gambar berikut.
Gambar 1.2 Skema dasar interkoneksi antar komponen sistem komputer

1.2              Pemroses
Pemroses merupakan jantung komputer, berfungsi mengendalikan operasi komputer dan melakukan pemrosesan data. Pemroses menghitung, melakukan operasi logika, dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusinya.
Pemroses berfungsi mengendalikan operasi komputer dan melakukan pemrosesan data. Pemroses biasa disebut CPU ( Central Processing Unit).
Pemroses melakukan kerja dengan langkah-langkah berikut :
  1. Mengambil instruksi yang dikodekan secara biner dari memori utama
  2. Men-dekode instruksi menjadi aksi-aksi sederhana.
  3. Melaksanakan aksi-aksi.
Operasi-operasi di komputer dapat dikategorikan menjadi tiga tipe yaitu :
  1. Operasi Aritmatika
Contoh : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya
  1. Operasi Logika
Contoh : operasi OR, AND, XOR, dan sebagainya
  1. Operasi pengendalian
Contoh : Operasi percabangan, lompat dan sebagainya.
Pemroses terdiri dari tiga komponen, yaitu:
  1. Bagian ALU (Aritmatic Logic Unit)
ALU berfungsi melakukan operasi aritmatika dan logika.
  1. Bagian CU (Control Unit)
CU berfungsi mengendalikan operasi yang dilaksanakan sistem komputer.


  1. Register-register
Register-register membantu pelaksanaan operasi yang dilakukan oleh pemroses. Register-register berfungsi sebagai memori sangat cepat yang biasanya sebagai tempat operand-operand dari operasi yang akan dilakukan.
Skema dasar dari CPU dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.3 Skema dasar CPU (central processing unit)

Sedangkan skema kerja dari komponen-komponen CPU yang saling terkoneksi, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.4 Skema kerja komponen-komponen CPU
Lintasan perpindahan data dan kontrol logika digambarkan termasuk elemen yang diberi label bus CPU internal. Elemen ini dibutuhkan untuk memindahkan data antara bermacam-macam register dengan ALU, karena pada kenyataannya ALU hanya beroperasi pada data yang berada di dalam memory CPU internal.
            CPU merupakan tempat pemroses instruksi-instruksi program, yang pada komputer mikro disebut dengan micro-processor (pemroses mikro). Pemroses ini berupa chip yang terdiri dari ribuan hingga jutaan IC. Dalam dunia dagang, pemroses ini diberi nama sesuai dengan keinginan pembuatnya dan umumnya ditambah dengan nomor seri, misalnya dikenal pemroses Intel 80486 DX2-400 (buatan Intel dengan seri 80486 DX2-400 yang dikenal dengan komputer 486 DX2), Intel Pentium 100 (dikenal dengan komputer Pentium I), Intel Pentium II-350, Intel Pentium III-450, Intel Celeron 333, AMD K-II, dan sebagainya. Masing-masing produk ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1.2.1    Control Unit
Control unit mengartikan instruksi-instruksi dari program komputer, membawa data dari alat input ke memori utama, mengambil data dari memori utama untuk diolah. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, control unit mengirim instruksi tersebut ke Aritmetic and Logic Unit (ALU). Hasil dari pengolahan data ini dibawa oleh control unit ke memori utama untuk disimpan. Dengan demikian fungsi dari Control Unit adalah:
  1. Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output
  2. Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama
  3. Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses.
  4. Mengirim instruksi ke Aritmatic and Logic Unit (ALU) bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika
  5. Mengawasi kerja dari ALU
  6. Menyimpan hasil proses ke memori utama
Adapun siklus instruksi pada CPU yang dikendalikan oleh CU (Control Unit) dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.5 Siklus instruksi pada CPU

Control Unit bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer. Unit kendali akan mengatur kapan alat input menerima data dan kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada alat output. Unit ini juga mengartikan instruksi-instruksi dari program komputer, membawa data dari alat input ke memori utama, dan mengambil data dari memori utama untuk diolah. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, maka unit kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data dibawa oleh unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat output.
Input unit kontrol adalah :
-          Pewaktu (CLOCK): berfungsi untuk sinkronisasi operasi antar komponen-komponen komputer termasuk juga unit kontrol
-          Register Instruksi (instruction register): opcode instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro yang akan dilakukan selama siklus eksekusi.
-          Flag: flag-flag ini diperlukan unit kontrol untuk mengetahui status CPU
-          Control Signal to Control Bus: memberi jalur ke unit kontrol untuk sinyal-sinyal seperti sinyal interrupt dan acknowledgment

Output unit kontrol adalah :
a.       Sinyal control di dalam CPU. Output ini terdiri atas 2 macam sinyal:
-          sinyal-sinyal yang menyebabkan perpindahan data antar register
-          sinyal-sinyal yang dapat mengaktifkan fungsi ALU yang spesifik
b.      Sinyal kontrol bagi bus kontrol.Terdiri atas 2 sinyal:
-          sinyal kontrol bagi memori
-          sinyal kontrol bagi modul-modul I/O
Strukur kerja dari control unit pada CPU dapat digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 1.6 Struktur kerja dari Control Unit

Implementasi unit kontrol ada dua jenis yaitu:
  1. Implementasi Hardwired
  2. Implementasi microprogrammed

1.2.1.1 Imlpementasi Hardwired
-          Intinya unit kontrol merupakan rangkaian kombinatorial
-          Sinyal-sinyal logika input-nya akan didekodekan menjadi sekumpulan sinyal-sinyal logika output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke sistem komputer
-          Input unit kontrol meliputi sinyal-sinyal  register instruksi, pewaktu, flag, dan sinyal bus kontrol.
-          Sinyal-sinyal tersebut sebagai masukan bagi unit kontrol dalam mengetahui status komputer
-          Selanjutnya didekodekan menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan sistem kerja komputer.
-          N buah input biner akan menghasilkan 2n output biner.
-          Setiap instruksi memiliki opcode yang berbeda-beda.
-          Opcode yang berbeda dalam instruksi akan menghasilkan sinyal kontrol yang berbeda pula.
-          Pewaktu unit kontrol mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodik
-          Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing-masing bagian.

Masalah dalam merancang implementasi hardwired
-          Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi mikronya
-          Sulit didesain dan melakukan pengetesan
-          Tidak fleksibel
-          Sulit untuk menambah instruksi baru

1.2.1.2 Implementasi Microprogrammed
-          Unit kontrol memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program kontrolnya
-          Implementasi yang paling reliabel saat ini
-          Fungsi-fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program kontrol yang tersimpan pada unit kontrol
-          Fungsi-fungsi pengontrolan tidak berdasarkan decode dari input unit kontrol lagi.
-          Teknik ini dapat menjawab kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam implementasi hardwired.



1.2.2        Arithmetic and Logic Unit (ALU)
1.2.2.1 Definisi ALU
Tugas utama dari Arithmetik and Logic Unit (ALU) adalah melakukan semua perhitungan aritmatika atau matematika yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan proses aritmatika dengan dasar penjumlahan, sedangkan operasi aritmatika yang lainnya seperti pengurangan, perkalian dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. Karena dasar operasi aritmatika di ALU adalah penjumlahan, maka sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan proses aritmatika ini  disebut adder. Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program.
ALU merupakan bagian CPU yang berfungsi membentuk operasi-operasi aritmatika dan logika terhadap data. Data yang dapat dioperasikan adalah data yang berupa angka.
Data angka digolongkan menjadi dua yaitu :
-          Data bilangan bulat /integer
-          Data bilangan pecahan/float

            Contoh perhitungan bilangan integer adalah konversi bilangan biner menjadi desimal. Misalkan bilangan 10101010 adalah
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
1
0
1
0
1
0
= 128*1+64*0+32*1+16*0+8*1+4*0+2*1+1*0
= 128+32+8+2 = 170
menjadi = 111010112 = 17010
            Aritmetika Integer membahas operasi aritmetika (Sistem Komplemen Dua) penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut merupakan tabel operasi aritmatika yang didasari atas penjumlahan bilangan biner.
Tabel operasi aritmatika bilangan biner

Pada sembarang keadaan, hasil operasi dapat lebih besar dari yang dapat di tampung ukuran word yang digunakan. Bila terjadi overflow, ALU harus membersihkan sinyal tentang keadaan ini sehingga tidak terdapat usaha untuk menggunakan hasil operasi tersebut.
            Untuk mendeteksi overflow digunakan aturan, bila dua buah bilangan ditambahkan dan keduanya positif atau keduanya negatif, maka overflow akan terjadi bila dan hanya bila memiliki tanda yang berlawanan sehingga tidak terdapat usaha untuk menggunakan hasil operasi tersebut

1.2.2.2 ADDER
Pada proses penambahan yang ada di ALU diselesaikan dengan switch elektronik. Pertambahan dari dua buah digit binari (binary digit atau bit) dilakukan oleh elemen ALU yang disebut dengan adder
a.      Half Adder
-  Fungsi dari half adder adalah menambahkan dua buah binary digit dengan hasil berupa pertambahan dan sebuah carry of
Input ada 2 macam yaitu X dan Y sedangkan output-nya berupa Sum dan Carry of.
-  Pada half adder hasil carry of tidak ikut ditambahkan pada perhitungan selanjutnya
b.      Full Adder
-  Fungsi dari full adder adalah menambahkan dua buah binary digit serta carry of dari perhitungan sebelumnya dengan hasil berupa pertambahan dan sebuah carry of.
-  Input ada 3 macam yaitu X, Y, dan Ci (carry of input yang dihasilkan oleh pertambahan sebelumnya) sedangkan output-nya berupa Sum dan Carry of output.
-  Pada full adder hasil carry of ikut ditambahkan pada hasil perhitungan selanjutnya.
Berikut merupakan cuntoh gambar 4-bit paralel binary adder menggunakan Full Adder
Gambar 1.7 4-bit paralel binary adder menggunakan Full Adder

Penjelasan gambar:
Input terdiri dari bilangan binary 4 bit, yaitu yang pertama X3, X2, X1 dan X0 dan yang kedua adalah Y3, Y2, Y1 dan Y0
-  Contoh, dua buah bilangan binary 4 bit, yang pertama adalah 1001 dan yang kedua adalah 0101
X3=1; X2=0; X1=0; X0=1
Y3=0; Y2=1; Y1=0; Y0=1

a.       Proses Penambahan
Proses perhitungan dimulai dari digit yang paling kanan. Urutan Proses:
1.   X0 dan Y0, yang masing-masing bernilai 1, maka hasil pertambahan kedua bit tersebut adalah 0 dengan carry of output 1 dan carry of tersebut akan ditambahkan sebagai input (carry of input) untuk full adder berikutnya
2.   X1 bernilai 0 dan Y1 bernilai 0 dan carry of input bernilai 1 maka hasil pertambahan adalah 1 dengan carry of output bernilai 0 untuk full adder berikutnya, yaitu bit X2 dan Y2
3.   X2 bernilai 0 dan Y2 bernilai 1 dan carry of input bernilai 0 maka hasil pertambahan adalah 1 dengan carry of output bernilai 0 untuk full adder berikutnya, yaitu bit X3 dan Y3
4.   X3 bernilai 1 dan Y3 bernilai 0 dan carry of input bernilai 0 maka hasil pertambahan adalah 1 dengan carry of output bernilai 0
5.   Hasil akhir dari pertambahan adalah S3=1; S2=1; S1=1; dan S0=0 yaitu bilangan binary 1110

b.      Proses Pengurangan
Proses Pengurangan dapat digunakan mesin penambahan,yaitu dengan mengasumsikan bahwa:
A-B = A+(-B)
Cara mendapatkan bilangan negatif adalah :
1.   Ubahlah bit-bit menjadi komplemen satu, termasuk bit tandanya
2.   Perlakukan hasil pengubahan komplemen satu sebagai unsign binary integer kemudian tambahkan 1 pada LSB-nya
Misalkan:
                                       0101 = 5
Dibalik menjadi              1010
Jika ditambah                     +1
                                       1011
Demikian juga sebaliknya (negatif ke positif) dapat dilakukan dengan algoritma yang sama
Tetapi cara ini terdapat dua anomali dalam sistem Komplemen Dua, yaitu pengubahan integer 0 dan -128 seperti dijelaskan dibawah ini dengan contoh word 8 bit
                                                0000 0000 = 0
dibalik menjadi                       1111 1111
jika ditambah                                      +1
sama dengan                         10000 0000   overflow dapat diabaikan
                                              1000 0000 = -128
dibalik menjadi                     0111 1111
jika ditambah                        0000 0001+
sama dengan                         1000 0000 sama dengan -128

Proses pengurangan diatas dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 1.8 Diagram Proses Pengurangan

c.       Perkalian dan Pembagian
Pada proses perkalian dapat dilakukan dengan melakukan penambahan berulang kali, misal: 2*4 = 2+2+2+2 = 8
·         Metode Heuristik
         Menggunakan pendekatan perkalian yang dilakukan dengan pensil
                                    1011                multiplicant (11)
                                    1100 x             multiplier (12)
                                    0000
                                  0000
                                1011
                              1011      +
                            10000100                product (132)

Contoh Pembagian:
Desimal:
            13 
    11 /  147
143
                4
Biner:
                        1101
            1011 / 10010011
                       1011
                       01110
                           1011
                           001111
                               1011
                                 100

Skema kerja dari aritmetic logic unit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.9 Skema kerja ALU
1.2.3    Register
Register merupakan simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi, lebih cepat 5-10 kali dibandingkan dengan kecepatan perekaman atau pengambilan data di memori utama. Register digunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang sedang diproses oleh CPU, sedang instruksi-instruksi dan data yang lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan dimemori utama. Secara analogi register ini dapat diibaratkan dengan ingatan diotak bila kita melakukan pengolahan data secara manual. Konsep penting yang mempengaruhi kecepatan dari prosesor adalah ukuran dari register. Istilah word size menggambarkan ukuran dari operand register yang berkisar dari  8-64 bit, misalnya operand register mempunyai word size 32 bit, maka prosesor tersebut disebut dengan 32-bit processor. 
Di dalam CPU terdapat sekumpulan register yang tingkatan memorynya berada di atas hirarki memori utama dan cache.
Menurut fungsinya, register CPU dapat dibagi menjadi:
1.   User Visible Register (Register yang terlihat pemakai)
            Register ini memungkinkan program bahasa mesin dan bahasa assembler serta meminimalkan refrensi main memory dengan cara mengoptimasi penggunaan register. Pemrogram dapat memeriksa isi dari register-register tipe ini. Register tipe ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
·         Register Data
Register data dapat menyimpan suatu nilai untuk beragam keperluan :
a.      General purpose register
Register ini dapat difungsikan untuk beraneka ragam keperluan pada suatu instruksi mesin yang melakukan suatu operasi terhadap data
b.      Special purpose register
Register ini dibatasi untuk keperluan tertentu seperti menampung operasi floating point, menampung limpahan operasi penjumlahan atau perkalian dan sebagainya.



·         Register Alamat
Register ini dapat berisi alamat data di memori utama, alamat instruksi di memori utama, dan bagian alamat yang digunakan dalam perhitungan alamat lengkap. Contohnya:
a.       Register indeks (index register)
Pengalamatan berindex merupakan salah satu mode pengalamatan popular. Pengalamatan melibatkan penambahan index ke nilai dasar untuk memperoleh alamt efektif.
b.      Register penunjuk segmen (segment pointer register)
Pada pengalamatan bersegmen, memori dibagi menjadi segmen-segmen. Segmen berisi satu blok memori yang panjangnya dapat bervariasi. Untuk mengacu memori bersegmen digunakan pengacuan terhadap segmen dan offset di segmen itu. Register penunjuk segmen mencatat alamat dasar (lokasi awal) dari segmen. Mode pengalamatan bersegmen sangat penting untuk menejemen memori.
c.       Register penunjuk stack (stack pointer register)
Stack merupakan mekanisme penting pada sistem komputer, biasanya diimplementasikan dengan memori utama bukan memori tersendiri. Untuk itu diperlukan register khusus untuk menunjuk puncak stack. Dengan register ini dimungkinkan instruksi yang tak memerlukan alamat karena alamat operand yang ditunjuk register penunjuk stack. Operasi-operasi terhadap stack adalah:
-          Instruksi push
Instruksi menyimpan data pada stack, dengan meletakkan data di puncak stack.
-          Instruksi pop
Instruksi mengambil data dari stack dengan mengambil data pada puncak stack.
d.      Register penanda (flag register)
Isi register ini merupakan hasil operasi dari pemroses. Register berisi kondisi-kondisi yang dihasilkan pemroses berkaitan dengan operasi yang baru saja dilaksanakan. Register ini terlihat oleh pemakai tetapi hanya dapat diperbaharui oleh pemroses sebagai dampak operasi yang dijalankan.

2.   Control and Status Register (Register untuk kendali status)
            Register ini digunakan oleh unit kontrol untuk mengontrol operasi CPU dan oleh program sistem operasi untuk mengontrol eksekusi program. Sebagiannya dapat diakses dengan instruksi mesin yang dieksekusi dalam mode kotrol atau kernel sistem operasi. Register untuk kendali status, antara lain:
·         Register untuk alamat dan buffer
Register untuk alamat dan buffer, terdiri dari:
a.       Memory Address Register (MAR) : terisi alamat lokasi dalam memori. MAR menetapkan alamat di dalam memori untuk operasi membaca dan menulis
b.      Memory Buffer Register (MBR) : terisi word data yang perlu ditulis ke memori atau word yang paling akhir dibaca
c.       I/O AR (I/O Address Register) : Register ini untuk mencatat alamat port I/O yang akan diakses (baik yang ditulisi maupun di baca)
d.      I/O BR (I/O Buffer Register)
Register ini untuk menampung data yang akan dituliskan ke port yang alamatnya di tunjuk I/O AR atau menampung data dari port (yang alamatnya ditunjuk oleh I/O AR) yang akan di baca.
·         Register untuk eksekusi instruksi
a.       Program Counter (PC) : Terisi alamat instruksi yang diambil
b.      Instruction Register (IR) : Terisi instruksi yang paling akhir diambil
·         Register untuk informasi status
Register ini berisi informasi status. Dapat berupa satu register atau kumpulan register. Register atau kumpulan register ini disebut PSW (Program Status Word). PSW biasanya berisi kode-kode kondisi pemroses ditambah informasi-informasi status yang lainnya. PSW biasanya berisi informasi atau penanda berikut ini:
a.       Sign : Flag ini mencatat tanda yang dihasilkan operasi yang sebelumnya dijalankan
b.      Zero : Flag ini mencatat apakah operasi sebelumnya menghasilkan nilai nol.
c.       Carry : Flag ini mencatat apakah dihasilkan carry (kondisi) dimana operasi penjumlahan atau perkalian menghasilkan hitungan yang tidak dapat ditampung register akumulator.
d.       Equal : Flag ini mencatat apakah operasi menghasilkan kondisi sama dengan.
e.       Overflow : Flag ini mencatat apakah kondisi menghasilkan overflow.
f.       Interupt enable/disable : Flag ini mencatat apakah interupt sedang dapat diaktifkan atau tidak.
g.      Supervisor : Flag ini mencatat mode eksekusi yang dilaksanakan yaitu mode supervisor atau bukan. Pada mode supervisor maka seluruh interupt dapat dilaksanakan sedangkan untuk mode bukan supervisor (mode user) maka beberapa instruksi kritis tidak dapat dilaksanakan.
h.      Mungkin berisi petunjuk ke memori yang berisi informasi-informasi status lain yang tak cukup di muat di register-register PSW.
Register-register diatas adalah jenis-jenis yang biasa di pemroses. Jumlah dan ragam register tiap pemroses berbeda sesuai dengan organisasi dan arsitektur pemroses itu.

Secara umum, CPU meng-update PC setelah instruksi diambil sedemikian hingga PC selalu menunjuk kepada instruksi berikutnya untuk dieksekusi. Sebuah instruksi cabang atau skip juga akan memodifikasi isi dari PC. Instruksi yang diambil terisi ke dalam IR, di mana spesifier opcode dan operand dianalisis. Data ditukar dengan memori dengan menggunakan MAR dan MBR. Pada sistem bus terorganisasi, MAR menghubungkan bus alamat secara langsung, dan MBR menghubungkan bus data secara langsung. Register terlihat oleh pengguna, pada gilirannya, menukar data dengan MBR.
Micro-operation (operasi mikro) adalah suatu operasi prosesor yang fungsional atau atomik, yang dilakukan selama satu pulsa waktu. Tugas operasi mikro adalah :
1.   Memindahkan data dari satu register ke register lainnya
2.   Memindahkan data dari satu register ke antarmuka eksternal (misalnya: bus sistem)
3.   Memindahkan data dari antarmuka eksternal ke register
4.   Melaksanakan suatu operasi perhitungan atau logika, dengan menggunakan register untuk masukan atau keluaran
           






0 komentar:

Posting Komentar